Pulih dari Cedera, Pelatih Inter Milan Kirim Sinyal Bakal Mainkan Benjamin Pavard di Final Liga Champions vs PSG

Pulih dari Cedera, Pelatih Inter Milan Kirim Sinyal Bakal Mainkan Benjamin Pavard di Final Liga Champions vs PSG

Jakarta Pelatih Inter Milan Simone Inzaghi memberi lampu hijau soal potensi diturunkannya Benjamin Pavard saat final Liga Champions antara timnya melawan Paris Saint-Germain (PSG) di Allianz Arena pukul 02.00 WIB.

Sebagaimana diketahui, pesepak bola berusia 29 tahun itu sempat menjadi sorotan lantaran mengalami cedera, sehingga dikhawatirkan harus absen saat Nerazzurri melakoni partai puncak Champions League.

Pavard tadinya menepi dari lapangan selama kurang lebih enam minggu akibat masalah otot dan pergelangan kaki.

Ketiadaannya itu cukup terasa bagi Inter Milan lantaran Pavard merupakan kunci bagi pertahanan tangguh skuad dan kerap memainkan peran penyeimbang di lini belakang.

Comeback sang pemain pun begitu dinantikan jelang duel melawan PSG, mengingat Inter Milan tengah membidik revans guna membayar kekalahan mereka dari Manchester City di final Liga Champions dua tahun silam.

Inter Milan Dihampiri Kabar Baik

Kabar baik buat Inter Milan, sebab harapan mereka nampaknya benar-benar terwujud.

Laporan The Sports Tak mengeklaim Benjamin Pavard sudah pulih dari cedera, sehingga dia diperkirakan bisa jadi starter di final Liga champions kontra Les Parisiens.

Sang penggawa bahkan diyakini akan menggusur posisi Yann Bisseck untuk menjadi starter dalam skema tiga bek yang dimainkan Simone Inzaghi.

Pelatih Inter Milan sendiri juga telah mengirim sinyal terkait hal ini, meski dia menegaskan Pavard harus lebih dulu memenuhi syarat terkait kondisi, agar bisa diturunkan sejak menit pertama.

“Siapa pun yang tampil lebih baik akan menjadi starter (di final Liga Champions melawan PSG). Jika Pavard dalam kondisi bagus, dia bisa menjadi starter,” ujar Inzaghi, dilansir dari Sempre Inter.

Inter Milan Sudah Persiapkan Diri

Sementara itu bicara soal kesiapan skuad racikannya, pelatih Inter Milan Simone Inzaghi cukup optimistis akan hal ini.

Dia menilai kekalahan dari Manchester City dua tahun silam telah memberi bekal buat anak-anak asuhnya jelang menghadapi partai puncak Liga Champions melawan Paris Saint-Germain dini hari nanti.

“Final dua tahun lalu dapat membantu kami menghadapi pertandingan ini dengan cara yang tepat,” tutur Inzaghi, melansir laporan Sempre Inter.

“Kami telah mempersiapkan diri dengan baik untuk ini.Hal Itu seharusnya tidak menjadi obsesi,” tambah juru taktik berusia 49 tahun tersebut.

Gasak Pacific Caesar, Dewa United Amankan Tiket Playoff IBL 2025

Gasak Pacific Caesar, Dewa United Amankan Tiket Playoff IBL 2025

Jakarta Dewa United Banten berhasil mengamankan satu tiket ke babak playoff IBL 2025. Dewa United mendapatkan kepastian usia mencukur Pacific Caesar Surabaya 133-76 pada laga yang berlangsung di Dewa United Arena.

Main di kandang sendiri, Dewa United begitu mendominasi sejak awal pertandingan. Pacific cuma dikasih kesempatan memimpin di awal kuarter satu saja. Dewa United kemudian mendominasi kuarter pertama dengan unggul telak 39-23.

Margin keunggulan Dewa United terus membesar di kuarter dua. Dewa United semakin menjadi-jadi di kuarter ketiga. Mereka bisa melesakkan 42 poin sepanjang kuarter tiga. Defense Dewa juga gacor diimana mereka membuat Pacific cuma bisa menghasilkan 16 angka saja di kuarter tiga

Pacific tak sanggup mendekat sama sekali. Malahan Dewa makin menjauh di kuarter empat usai mengamankannya 24-15.

Dewa United begitu perkasa pada laga ini. Dewa mampu memanfaatkan turnover pemain Pacific dengan berbuah 24 poin. Padahal jumlah TO secara keseluruhan tak terlalu jomplang. Pacific membuat 15 TO, sedangkan Dewa 11. Namun Pacific cuma bisa menghasilkan tiga poin dari memanfaatkan TO Dewa United.

Pemain cadangan Dewa United juga sangat dominan berkontribusi. Mereka membuat 55 poin. Sedangkan bench Pacific hanya mendulang 12 angka saja.

Dominasi Jordan Adams

Akurasi tembakan Dewa United juga begitu baik lewat tiga angka maupun di paint area. Tembakan tiga angka Dewa United masuk 16 kali dari 31 percobaan setara 51 persen. Pacific cuma memasukkan lima dari 21 tembakan tiga angka.

Untuk tembakan dua angka, akurasi Dewa United mencapai 71 persen (38 dari 53). Berbanding terbalik dengan Pacific yang hanya 24 dari 53 tembakan (45 persen).

http://weddingplannerhouvast.nlJordan Adams jadi bintang kemenangan Dewa United dengan raihan 25 poin dan sembilan rebound. Padahal Adams cuma main selama 18 menit saja di laga ini. Rio Disi menyusul dengan raihan 23 poin. Dari bench, Patrick Nikolas membuat 19 angka.

Rekor Kemenangan Terbesar

Di kubu Pacific, Aj Bramah masih menjadi pengumpul angka terbanyak dengan 27 poin. Dia hampir membuat triple double lagi dengan 10 rebound dan dua assists.

Kemenangan dengan 133 poin menjadi skor terbesar di IBL. Margin kemenangan 57 poin ini juga menjadi yang terbesar dalam sejarah IBL. Dewa United kini memiliki rekor menang-kalah 18-4 di IBL 2025.

Kenapa Selalu Ada Tradisi Semprot Sampanye di Podium MotoGP? Ternyata Ini Sejarahnya

Kenapa Selalu Ada Tradisi Semprot Sampanye di Podium MotoGP? Ternyata Ini Sejarahnya

KENAPA selalu ada tradisi semprot sampanye di podium MotoGP? Ternyata begini sejarahnya.

Setiap kali ajang balapan MotoGP usai, pemandangan yang paling dinantikan selain siapa yang menang adalah momen perayaan di podium. Di sinilah para pembalap yang finis tiga besar naik ke atas panggung kehormatan, menerima trofi, dan merayakan pencapaiannya dengan sampanye.

Seiring waktu, MotoGP pun menjadikan semprot sampanye sebagai bagian tak terpisahkan dari prosesi penghormatan terhadap pemenang. Tradisi ini secara resmi dimasukkan ke dalam protokol podium sebagai bentuk selebrasi penuh semangat setelah balapan yang melelahkan.

1. Sejarah Tradisi Semprot Sampanye di Podium MotoGP

Francesco Bagnaia, Marc Marquez, Jorge Martin, berdiri di podium usai MotoGP Prancis 2024 (Foto: Twitter/@MotoGP)

Tradisi semprot sampanye sebenarnya bukan berasal dari MotoGP, melainkan dari ajang balap mobil, khususnya Le Mans pada 1967. Ketika itu, pembalap Dan Gurney secara spontan menyemprotkan sampanye ke arah penonton dan timnya sebagai bentuk luapan kegembiraan.

Aksi tersebut menjadi fenomenal dan sejak saat itu menjadi simbol perayaan kemenangan di berbagai ajang balap. Melihat bagaimana semangat kemenangan begitu terasa lewat aksi semprot sampanye, MotoGP mengadopsi tradisi ini sejak era Grand Prix modern dimulai.

Sejak saat itu, semprotan sampanye di podium menjadi bagian penting dari prosesi penyerahan trofi, bersama dengan bendera nasional dan lagu kebangsaan. Para pembalap saling menyiram juga meminum sampanye di podium.

2. Rasa Lega

Dalam dunia MotoGP yang penuh tekanan dan risiko tinggi, menyemprot sampanye adalah cara pembalap meluapkan rasa lega, bahagia, dan bangga di hadapan dunia. Tradisi ini juga menjadi bentuk interaksi sosial yang menarik di antara para pembalap.

Meski bersaing keras di lintasan, mereka tetap menunjukkan sisi sportivitas dan rasa hormat satu sama lain melalui selebrasi bersama di podium. Bahkan, tidak jarang terlihat aksi-aksi lucu dan spontan saat pembalap saling menyemprot dan tertawa sehingga suasana menjadi lebih ringan dan menyenangkan.

Selain sebagai bentuk ekspresi, momen semprot sampanye juga punya nilai komersial tinggi. Botol yang digunakan biasanya merupakan bagian dari sponsorship resmi, dengan label khusus dan ukuran jumbo untuk menambah efek visual.

3. Diganti Minuman

Fabio Quartararo naik podium di MotoGP Spanyol 2025 (Foto: Yamaha MotoGP)

Namun, perlu diketahui tidak semua balapan menggunakan sampanye sungguhan. Dalam beberapa seri MotoGP yang digelar di negara-negara dengan larangan alkohol, seperti Qatar atau negara Timur Tengah lainnya, digunakan alternatif non-alkohol yang tetap dikemas dalam botol serupa.

Meski menyenangkan, tradisi ini juga tak luput dari kritik. Beberapa pihak menyebutnya sebagai bentuk pemborosan atau bahkan tidak ramah lingkungan karena menyia-nyiakan minuman.

Itulah kenapa selalu ada tradisi semprot sampanye di podium MotoGP. Atraksi ini selalu jadi menarik perhatian.

2 Kelompok Motor Ducati yang Punya Spek Sama di MotoGP 2025, Milik Siapa Saja?

2 Kelompok Motor Ducati yang Punya Spek Sama di MotoGP 2025, Milik Siapa Saja?

MOTOR Ducati yang punya spek sama di MotoGP 2025 ini menjadi pembahasan menarik. Terlebih setelah Marc Marquez tampil mencolok ketimbang pembalap Ducati lainnya, sehingga banyak yang beranggapan jika produsen motor asal Italia itu memang sengaja memberi motor berbeda untuk sang mantan juara.

Namun persepsi itu ditepis langsung oleh pembalap tim satelit Ducati, Fabio Di Giannantonio. “Semua motor sama, tapi sebaiknya tanya ke Gigi Dall’Igna,” jawab Fabio Di Giannantonio. Gigi Dall’igna adalah pimpinan proyek Ducati di ajang MotoGP.

Giannantonio menjelaskan bahwa performa luar biasa Marquez bukan berasal dari perbedaan teknis motor, melainkan dari kemampuannya yang memang istimewa. Motor Ducati Desmosedici GP25 yang digunakan semua pembalap tim merupakan hasil pengembangan bertahun-tahun oleh Pecco Bagnaia bersama tim penguji dan seluruh pembalap pabrikan sebelumnya.

Pembalap Gresini Racing ini menekankan bahwa keunggulan Marquez berasal dari kemampuannya beradaptasi dengan cepat, bukan karena perlakuan khusus dari tim. Motor Ducati yang digunakan saat ini merupakan produk kolaborasi banyak pembalap selama beberapa musim terakhir.

1. Ada 6 Motor Ducati di MotoGP 2025

Pada musim MotoGP 2025, Ducati menurunkan enam pembalap yang terbagi dua kelompok, pertama pemakai desmosedici GP25 dan satu lagi GP24 alias motor musim lalu. Menariknya, secara garis besar kedua motor itu memiliki spesifikasi serupa, karena dasarnya sama, yakni memakai mesin GP24.

Hanya saja tim pabrikan dan Di Giannantonio tetap memakai sejumlah pembaruan dari GP25. Desmosedici GP25 adalah motor andalan Ducati untuk musim 2025.

Marc Marquez memimpin balapan MotoGP Prancis 2025 (Foto: Instagram/@ducaticorse)

Dilengkapi dengan mesin V4 90° berkapasitas 1.000 cc, motor ini mampu menghasilkan tenaga lebih dari 250 hp dan kecepatan maksimum melebihi 350 km/jam . Sistem knalpot Akrapovič dan teknologi Desmodromic DOHC menjadi bagian dari keunggulan teknisnya.

Meski begitu, masih ada beberapa pembalap yang masih menggunakan Desmosedici GP24 yang punya spesifikasi serupa dengan Desmosedici GP25.

Berikut enam pembalap Ducati yang menggunakan motor dengan spesifikasi serupa di musim 2025:

1. Desmosedici GP25

Francesco Bagnaia (Ducati Lenovo Team)

Marc Márquez (Ducati Lenovo Team)

– Fabio Di Giannantonio (VR46 Racing Team)

Marc Marquez dan Alex Marquez

2. Desmosedici GP24

– Álex Márquez (Gresini Racing)

– Fermín Aldeguer (Gresini Racing)

– Franco Morbidelli (VR46 Racing Team)

Resmi Keluar dari Pelatnas PBSI, Jonatan Christie Serahkan Tongkat Estafet Panutan Tunggal Putra ke Anthony Ginting

Resmi Keluar dari Pelatnas PBSI, Jonatan Christie Serahkan Tongkat Estafet Panutan Tunggal Putra ke Anthony Ginting

JAKARTA – Kepergian Jonatan Christie dari Pelatnas PBSI membuat sosok senior di tunggal putra hanya tinggal Anthony Sinisuka Ginting. Ia pun menyerahkan tongkat estafet sebagai panutan kepada rekannya tersebut.

Jonatan telah mengumumkan meninggalkan Pelatnas PBSI dan menempuh jalur profesional. Pemain senior lainnya Chico Aura Dwi Wardoyo juga membuat keputusan serupa.

Alhasil dengan kondisi ini, pemain senior di tunggal putra pelatnas PBSI tinggal menyisakan Ginting. Mereka sebetulnya pernah merasakan situasi ditinggal para pemain senior dan kehilangan role model atau panutan.

1. Tak Ingin Terulang

Jonatan tak ingin kondisi ini terulang kembali di Pelatnas PBSI sepeninggal dirinya. Karena itu, meski tak lagi menjalani latihan bersama, ia masih sharing kepada para pemain muda seperti Alwi Farhan, Moh. Zaki Ubaidillah (Ubed), dan Yohanes Saut Marcellyno.

“Iya pasti kami ngobrol bareng (dengan pemain muda pelatnas), saya ingatkan juga terlebih lagi sama Koh Indra (Wijaya) kemarin pas di Sudirman,” ungkap Jonatan, dikutip Selasa (20/5/2025).

“Ini kan memang sudah planning dari akhir tahun. Mungkin pas pergantian (pelatih), pas di Sudirman sempat cerita dan sharing,” imbuh pria asal Jakarta itu.

“Kemarin Ubed juga masih tanya lawan Chou Tien Chen bagaimana, saya terbuka saja, tetap yang penting ujungnya buat Indonesia. Intinya saya hanya berbeda tempat latihan,” aku Jonatan.

“Kalau memang ada kesempatan dan diizinkan saya juga bisa tetap mau seminggu sekali, sebulan sekali juga masih oke, setidaknya tetap berhubungan,” tegas lelaki berusia 27 tahun itu.

“Jangan seperti Jonatan keluar dari pelatnas, jadi Jonatan sendiri, pelatnas sendiri, enggak mau seperti itu. Menurut saya Alwi dan Ubed progresnya cukup bagus, Saut juga bagus. Dengan Koh Indra beberapa minggu selama di Sudirman track-nya juga oke. Makanya saya bilang tolong diberi waktu, beri kepercayaan juga buat mereka,” papar Jojo.

2. Harapan ke Anthony Ginting

Selain itu, Jonatan menaruh harapan kepada Ginting sebagai satu-satunya pemain senior tersisa di tunggal putra pelatnas PBSI. Ia juga sudah lama menyampaikan keinginannya keluar dari pelatnas kepada rekannya tersebut.

“Ya sebenarnya tetap berharap dengan adanya Ginting juga ya, mereka banyak sharing juga ke Ginting dan saya juga enggak menutup kemungkinan kalau mereka mau sharing, mau telepon, mau WhatsApp oke saja,” sambung Jonatan. 

“Ya ngobrol ya ada lah (sama Ginting). Ya sharing saja, ngobrol, tapi yang enggak serius juga, bercanda. Enggak tahu juga Ginting menanggapinya bagaimana. Tapi Ginting sudah tahu (saya mau keluar pelatnas),” tutupnya.

Kisah Haru Jonatan Christie, Pebulu Tangkis Andalan yang Bangun Masjid Hampir Rp1 M Kini Putuskan Mundur dari Pelatnas PBSI

Kisah Haru Jonatan Christie, Pebulu Tangkis Andalan yang Bangun Masjid Hampir Rp1 M Kini Putuskan Mundur dari Pelatnas PBSI

KISAH haru Jonatan Christie yang pernah membangun masjid hampir Rp1 miliar menarik untuk diulas. Sebab, sang pebulu tangkis andalan kini memutuskan mundur dari Pelatnas PBSI.

Jonatan dikenal sebagai salah satu tunggal putra yang cukup berprestasi. Ia sempat memenangkan All England 2024 dengan mengalahkan rekan senegaranya, Anthony Sinisuka Ginting, di partai final dengan skor 21-15 dan 21-14. 

1. Bangun Masjid di Lombok, NTB

Selain dikenal sebagai atlet bulu tangkis berprestasi, siapa sangka Jojo juga merupakan sosok yang dermawan dan tak lupa dengan sesama. Pada suatu momen, ia menceritakan kepada Daniel Mananta tentang pembangunan masjid di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Keputusan untuk membangun sebuah masjid di Lombok itu berawal dari kesuksesannya di Asian Games 2018. Atlet kelahiran Jakarta itu mendapat bonus Rp1,8 miliar dari pemerintah atas medali emas yang diraih. 

Jojo membangun sebuah masjid di Lombok bukan tanpa alasan. Sebab, pada 2018, wilayah itu baru saja mendapat bencana alam tsunami yang tentunya banyak menghancurkan fasilitas dan prasarana di sana. 

2. Sumbang Setengah dari Bonus

Jonatan langsung menyumbangkan uang setengah dari bonusnya di Asian Games 2018 yakni Rp900 juta untuk membangun masjid dan hunian di Lombok. Ternyata, ia memang sudah bernazar sejak sebelum turnamen.

“Waktu itu gue bangun masjid di Lombok, kebetulan lagi tsunami. Bangun hunian sementara segala macam. Puji Tuhan bisa sempat ke sana dan lihat langsung (pembangunannya) sudah berjalan,” cerita Jojo, dikutip dari youtube Daniel Mananta, Kamis (20/5/2025).

“Itu saya bernazar, Tuhan kalau memang ini kesempatan untuk juara Asian Games saya ingin kasih donasi 50 persen dari bonus ini,” tambah atlet yang baru-baru ini memutuskan mundur dari Pelatnas PBSI itu.

Itulah kisah haru Jonatan Christie, pebulu tangkis andalan yang bangun masjid hampir Rp1 miliar kini putuskan mundur dari Pelatnas PBSI. Sosoknya memang banyak menginspirasi pencinta bulu tangkis.

Profil Rio Tirto, Prajurit TNI AD dan Petarung MMA Indonesia yang Bersiap untuk Road to UFC 4

Profil Rio Tirto, Prajurit TNI AD dan Petarung MMA Indonesia yang Bersiap untuk Road to UFC 4

PROFIL Rio Tirtoprajurit TNI AD dan petarung MMA Indonesia yang bersiap untuk Road to UFC 4 menarik untuk diulas. Sebab, namanya kini mencuri perhatian.

Rio dijadwalkan tampil di ajang Road to UFC 4. Adapun, pertarungan bakal digelar di UFC Performance Institute, Shanghai, China, pada 22-23 Mei 2025.

1. Perempatfinal Road to UFC 4

Petarung MMA Indonesia Rio Tirto bersiap menuju Road to UFC 4 (Foto: Instagram/@rio_tirto)

Di ajang itu, Rio akan tampil di kelas terbang. Ia akan melawan Aaron Tau asal Selandia Baru demi semakin dekat dengan kontrak ke UFC seperti halnya petarung Indonesia lain yakni Jeka Saragih.

Rio, yang juga prajurit TNI AD tersebut, punya catatan apik berupa delapan pertarungan tak terkalahkan. Di sisi lain, Tau sudah membukukan sembilan kemenangan dan sekali kalah.

Saat ini, Rio sudah berada di Shanghai, China, untuk persiapan akhir. Ia digembleng oleh pelatih kenamaan Max Metino demi meraih kemenangan di babak perempatfinal ajang tersebut.

Tugasnya cukup berat karena masih ada babak perempatfinal hingga final. Rio diharapkan mampu mengikuti jejak Jeka yang menembus UFC dan mendapatkan kontrak profesional.

2. Profil Rio Tirto

Petarung MMA Indonesia Rio Tirto bertugas sebagai prajurit TNI AD (Foto: Instagram/@rio_tirto)

Rio Tirto yang punya nama lengkap Rio Tirtono diketahui lahir di Pontianak, Kalimantan Barat, pada 9 Februari 2000. Ia merupakan anak kedua dari tiga bersaudara.

Saat ini, Rio tergabung di kesatuan TNI AD dengan pangkat prajurit dua atau Prada. Ia tengah bertugas di Sorong, Papua, sembari meniti karier sebagai petarung profesional.

Rio memang punya hobi bela diri sejak muda dengan menekuni Wushu serta Brazilian Jiu Jitsu (BJJ). Ia memutuskan tampil di ajang One Pride MMA di Indonesia sejak 2019.

Petarung yang kini berusia 25 tahun itu memiliki rekor kemenangan delapan kali dari delapan pertarungan. Tak pelak, ia mendapat julukan seram yakni The Black Cobra atau si Kobra Hitam.

Berikut Profil Rio Tirto

Nama Lengkap: Rio Tirtono (Rio Tirto)

Tempat dan Tanggal Lahir: Pontianak, 9 Februari 2000

Rekor Pertarungan MMA: 8-0-0

Seni Bela Diri: Wushu, BJJ (Brazilian Jiu Jitsu)

Kesatuan: TNI AD pangkat Prajurit Dua (Prada)

Waspadai sang Adik di MotoGP Inggris 2025, Marc Marquez Siapkan Taktik Ampuh

Waspadai sang Adik di MotoGP Inggris 2025, Marc Marquez Siapkan Taktik Ampuh

BOLOGNA – Pembalap Tim Ducati Lenovo, Marc Marquez memprediksi Alex Marquez bakal menjadi pesaing terberatnya di MotoGP Inggris 2025. Marquez pun sudah menyiapkan taktik ampuh demi bisa mengalahkan adik kandungnya tersebut di seri ketujuh MotoGP 2025 nanti.

Ajang MotoGP Inggris 2025 akan berlangsung dalam waktu dekat. Rangkaian seri balapan ketujuh musim ini itu akan digelar di Sirkuit Silverstone, Inggris pada 23-25 Mei 2025 mendatang.

1. Prediksi Alex Marquez Bakal Merepotkan

Marquez saat ini merupakan pemuncak klasemen sementara dengan koleksi 171 poin. Dia unggul 22 poin dari adiknya, Alex, setelah memenangkan tiga balapan utama dan menyapu bersih enam kemenangan di Sprint Race.

Walau demikian, Marquez tak mau besar kepala dan memikirkan segala kemungkinan. Apalagi menurutnya, Alex Marquez akan sangat cepat di Sirkuit Silverstone.

“Tentu saja, kami menunjukkan kecepatan yang baik di semua sirkuit. Qatar adalah salah satu GP terpenting bagi saya. Sekarang kami tiba di Silverstone, di mana saya yakini Alex (Marquez) akan sangat cepat di sana,” ujar Marquez dikutip dari Crash, Selasa (20/5/2025).

“Biasanya, untuk gaya membalapnya, akan lebih baik daripada di sini (di Prancis),” sambungnya.

Alex Marquez. (Foto: Instagram/alexmarquez73)

2. Sudah Siapkan Strategi

Sebab itu, Marquez berharap taktiknya ampuh untuk mewujudkan target di Inggris. Marquez mengatakan, taktik ini merupakan hasil dari uji coba yang sudah dilakukan di Sirkuit Jerez beberapa waktu lalu.

“Jadi, mari kita lihat apakah kita bisa mendekati pemain-pemain top. Itu targetnya,” sambung Marquez.

“Dan bagi saya target yang paling penting adalah untuk menegaskan kembali apa yang kami coba di tes Jerez, apa yang kami coba di sini,” lanjutnya.

“Mari kita lihat apakah di Silverstone ini akan berhasil, karena tata letak, lintasan balap, dan gaya berkendaranya benar-benar berbeda,” tutup enam kali juara MotoGP itu.

Daftar Penghargaan Proliga 2025 Putra: Farhan Halim Jadi Pemain Terbaik!.

Daftar Penghargaan Proliga 2025 Putra: Farhan Halim Jadi Pemain Terbaik!.

YOGYAKARTA – Proliga 2025 kategori putra sudah selesai. Untuk daftar penghargaan yang didapat tim dan individu sudah bisa diketahui, Minggu (11/5/2025).

Grand final Proliga 2025 kategori putra dimenangkan oleh Jakarta Bhayangkara Presisi usai mengalahkan Jakarta LavAni. Tak heran, gelar pemain terbaik pun datang dari skuad Bhayangkara Presisi, yakni Farhan Halim.

Selain gelar pemain terbaik, Bhayangkara Presisi juga memiliki middle blocker terbaik di musim ini, yakni Yuda Mardiansyah, lalu opposite terbaik kepada Kyle Elton. Kemudian ada juga Fahreza Rakh yang menjadi libero terhebat dan Rieder Alfonso juga menjadi pelatih terbaik di musim ini.

1. Juara Proliga 2025

Dalam grand final Proliga 2025, Jakarta Bhayangkara berhasil menjadi juara karena menang atas Lavani. Kepastian itu setelah mereka mengalahkan Jakarta LaVani dalam babak final.

Tepatnya Bhayangkara Presisi  dengan skor (19-25, 23-25, 25-22, 25-22, dan 15-9). Pertemuan kedua tim berlangsung di GOR Amongrogo, Yogyakarta, pada Minggu (11/5/2025), pukul 19.00 WIB

Jadwal Grand Final Proliga 2025 Hari Ini: Jakarta Lavani vs Jakarta Bhayangkara Presisi!

Hasil itu jelas menandakan performa Jakarta Bhayangkara Presisi mampu mempertahankan gelar juara. Jadi, Jakarta Bhayangkara mampu mempertahankan prestasi itu dari musim lalu

Senentara itu, Surabaya Samator rebut peringkat ketiga Proliga. Kepastian itu setelah menang atas Palembang Bank Sumsel dengan skor 3-1 (25-23, 25-13, 21-25, dan 25-23).

Runner up

Jakarta LaVani

Peringkat Ketiga

– Surabaya Samator

Peringkat Keempat

– Palembang Bank Sumsel

jakarta bhayangkara presisi foto jakarta bhayangkara

Outside hitter Terbaik

– Marko Sedlacek (Palembang Bank Sumsel)

– Taylor Lee Sander (Jakarta LaVani)

Middle Blocker Terbaik

– Yuda Mardiansyah (Bhayangkara Presisi)

Opposite

– Kyle Elton (Bhayangkara Presisi)

Setter Terbaik

– Lyvan Taboada (Surabaya Samator)

Libero Terbaik

– Fahreza Rakh (Bhayangkara Presisi)

Pelatih Terbaik

– Rieder Alfonso (Bhayangkara Presisi)

Pemain Terbaik

-Farhan Halim (Bhayangkara Presisi)

(Rivan Nasri Rachman)

Sudah Terbentuk, Timnas Basket Tuli Indonesia Siap Berlaga di Hong Kong

Sudah Terbentuk, Timnas Basket Tuli Indonesia Siap Berlaga di Hong Kong

JAKARTA – Timnas Basket Tuli Indonesia baru saja terbentuk. Mereka kini mempersiapkan diri untuk mengikuti ajang kejuaraan regional khusus untuk atlet tuli yang akan digelar di Hongkong pada 1-2 Maret 2025.

Pada ajang tersebut, Indonesia akan menghadapi Hong Kong selaku tuan rumah, Mongolia, dan Filipina. Persiapan matang terus dilakukan sepanjang Januari 2025.

1. Pemain

Timnas Basket Tuli Indonesia (Foto: FBBTI)

Timnas Basket Tuli Indonesia diperkuat 14 pemain. Mereka terdiri dari dua orang asal Surabaya (Jawa Timur), sembilan asal Jakarta, dan tiga pemain dari Jawa Barat.

Tim tengah tengah melakukan persiapan secara serius dengan berlatih keras dua kali dalam seminggu sejak Januari 2025 di bawah asuhan pelatih Romy Chandra. Ia merupakan mantan pemain Timnas Basket Indonesia yang juga pernah memperkuat Indonesia Muda dan Aspac Jakarta.

2. Bangga

Romy mengaku bangga dipercaya menjadi pelatih Timnas Basket Tuli Indonesia. Ia berharap dapat memberikan yang terbaik lewat ajang tersebut.

“Sebagai pelatih yang ditunjuk, pertama saya bangga dan memberikan apresiasinya kepada teman-teman atlet basket tuli Indonesia yang mau berjuang untuk membawa nama Merah Putih. Pastinya kami mau yang terbaik, apalagi ajang ini membawa nama negara kita,” kata Romy saat ditemui di lapangan Basket Warriors, Tanah Kusir, Jakarta Selatan.

“Untuk masa persiapan sudah berlangsung hampir satu bulan. Dengan terbentuknya tim ini yang terbilang baru, kami mencoba sinergi pengenalan karakter pemain dan terus melihat kondisi pemain yang ada,” sambungnya.

“Saya coba memberikan materi ke tim yakni drills man to man dan zone defense dan akan membangun karakter tim ini mau dan paham akan defense,” urai Romy.

3. Pengalaman

Timnas Basket Tuli Indonesia (Foto: FBBTI)

Pria berusia 51 tahun itu mengaku sangat antusias dapat melatih Timnas Basket Tuli Indonesia yang juga merupakan pengalaman baru. Baginya ini juga merupakan tantangan untuk memahami dan belajar mengerti satu sama lain para atlet tuli baik di dalam mau pun di luar lapangan.

Romy berharap ke depan keseriusan Timnas basket Tuli Indonesia bisa menambah semangat kawan-kawan pencinta basket. Hal itu diharapkan berdampak bagi kawan-kawan penyandang tuli agar terus semangat dari segala kekurangannya dan bisa bermain sekaligus mencintai olahraga ini.

4. Aktif

Sementara itu, Ketua Umum Federasi Bola Basket Tuli Indonesia (FBBTI), Iskandar Joshua Prawiro mengatakan, dengan terbentuknya timnas ini, juga aktif ikut event internasional, kelak bisa memperdayakan kemajuan muda-mudi bola basket Tuli Indonesia. Hal itu sekaligus membuktikan mereka juga bisa mendapatkan kesempatan bermain dan bertanding baik seperti atlet normal lainnnya.

“Tentunya kami berusaha untuk bisa memenangkan liga persahabatan Asia di Hong Kong nanti. Terlepas itu semua, kami berharap penyandang tuli juga bisa menjadi atlet basket dan bisa menunjukkan bukti keberanian dan kehebatan dalam bola basket Tuli Indonesia demi kemajuan olahraga bola basket Tuli di mata banyak orang,” kata Joshua.

“Kami semua atlet Tuli bisa dan luar biasa. Tidak lupa juga, saya mewakili tim mengucapkan terima kasih atas berbagai dukungan dan kepedulian kepada timnas Tuli Indonesia yang telah diberikan oleh Pelita Jaya dan Bakrie, DBL, Warrior dan Perhimpunan Olahraga Tuna Rungu Indonesia (PORTURIN),” imbuhnya.

“Semoga momentum ini juga akan menjadi langkah awal yang baik bagi Federasi Bola Basket Tuli Indonesia, khususnya dalam pembinaan pemain bola basket tuli hingga bisa menghasilkan banyak pemain yang berprestasi di tingkat nasional mau pun internasional,” pungkas Joshua yang juga sebagai pemain.